Pada sutu ketika seorang anak sma diajak ke suatu desa tempat kelahiran ayahnya, si anak yang merasa sudah berpengalaman(dari pelajaran disekolah,buku dan internet) berguman:apa yang saya dapatkan disana? jawab sang ayah:" kamu disana akan memahami suatu realita yang mungkin tidak kamu dapati di Jakarta!"." Contohnya?" jawab si anak." kambing misalnya", jawab sang ayah."Pa kambing aku tahu semuanya mulai dari sistem pencernaan, klasifikasinya,spesiesnya, pokoknya lebih tahu dari orang desa". si ayah hanya tersenyum.Pada suatu ketika sampai didesa didapati si kakek baru saja menggembalakan kambing. Sang kakek berkata ," cucu sini pegang tali kambing ini, kakek mau memberitahu nenekmu di sawah kalau kamu sudah datang!".si cucupun memegang tali kambing itu.kareana berhadapan orang asing maka kambing yang tadinya jinak mulai ribut sehingga sicucu terseret bahka juga kena kotoran kambing sehingga ia menggerutu apalagi bau prengus dari kambing yang membuat ia mual.Sang ayah pun tersenyum,sambil berkata,"Nak kadang kita sombong dengan pengetahuan dan kemoderenan kita,tetapi semua itu tak ada bandingmya dengan bila kita mengalaminya sendiri,bukankah bau kas kambing tidak kamu temukan di internet?.
Demikian juga dalam hidup beriman, begitu banyak orang belajar teologi atau studi alkitab bahkan sampai keluar negri tetapi bersikap sombong sehingga sering menyebut ajaran gereja (yang merupakan warisan para bapa gereja) sebagi yang sesat dan tidak alkitabiah dengan alasan tidak terdapat dialkitab bukan kah bau khas kambing tidak terdapat diinternet?tetapi itu nyata? atau mungkin tertulis bahwa kambing bau, tetapi baunya seperti apa kita tak bisa mengalaminya? demikian juga para bapa langsung mengalaminya, masihkah kita bersikap sombong dapat menyalahkan para bapa gereja yang mengalami langsung 2000 th yang lalu?