Jumat, 28 November 2008

TAMU DARI NEGARA PERANCIS

Kaligrafi Injil Mateus 5

Di Sedes sapientiae Semarang kedatangan seorang tamu dari Perancis.Ia sedang menempuh pendidikan s2 dan kebetulan suaminya bekerja di Balik Papan. Satu hal yang menarik dari tamu tersebut yaitu Faustine adalah setiap ia dari kapel matanya merah seperti mau menangis,sehingga teman-teman bertanya mengapa? Ia pun menjawab bahwa ia sangat menyesal mengapa ayah dan ibunya hanya mentradisikan ia kegereja pada natal dan paskah saja?. Ternyata hingar bingar kemapanan ekonomi seseorang tetap membutuhkan yang rohani. maka ketika ia pamit ada satu pesan untuknya jangan lupa kegereja. dan penulis berpesan juga supaya ia memulai gebrakan baru diperancis untuk mendidik anak-anaknya kehidupan gerejawi sehingga Perancis sebagai anak sulung Gereja menjadi barometer kekristenan di eropa.Bagai mana para relegius ? Terutama para Serikat Yesus kalau dahulu sebagai motor kontra reformasi dan barisan terdepan pendidikan masak membangkitkan semangat kehidupan menggereja dieropa tidak mau? kalau diindonesia para mahasiswa dan intelektual suatu agama dapat membuat semarak kehidupan beragama begitu semarak saya yakin para intelektual katolik lebih dari mampu. jadi bukannya mampu atau tidak mampu tetapi mau apa tidak.Ingat Roh kudus memang selalu menjaga Gereja tetapi Ia juga butuh kerja sama kita semua.Ingat sudah berapa biara yang tutup dieropa? sudah berapa gereja yang berubah fungsi? Bahkan berubah menjadi tempat ibadah agama lain. Kalau perkembangan agama lain di sana begitu pesat,mengapa Gereja Katolik malah mundur? Marilah abad ini sebagai awal kebangkitan gereja di Eropa, bagi yang disini kita berdoa terus menerus untuk Gereja diEropa.
Katedral Notre Dome Perancis
Hai orang katolik Perancis, kapan gereja ini beralih fungsi menjadi tempat ibadah agama lain? bila anda apatis terhadap kehidupan menggereja?

IMAN,HARAPAN DAN KASIH

Makanan yang selamaini kita buang percuma sangat bermanfaat bagi mereka seandainya kita mau sedikit berbagi


Tiga hal yang ditekankan dalam teologi kristiani adalah iman harapan dan kasih. diantara tiga hal tersebut yang paling besar adalah kasih (ingat surat santo Paulus), mengapa? karena iman tanpa perbuatan adalah mati! jadi sebagian orang kristiani yang beranggapan bahwa hanya iman yang menyelamatkan terpatahkan. karena kalau hanya iman yang menyelamatkan maka kita bisa berbuat sekehendak hati kita kita akan selamat? apa gunanya berbuat baik? atau apa gunanya 10 perintah Allah?. Tetapi sebagian orang yang beranggapan bahwa hanya perbuatan baik yang menyelamatkan juga tidak sepenuhnya betul.Apakah manusia mampu menaati seluruh hukum sampai ke ayat2 kitab suci seluruhnya? jangan-jangan apa yang sudah kita hitung perbuatan baik oleh Allah justru sebaliknya! Maka tidak heran bahwa sebagian orang frustasi karena ia ingin berbuat seperti ayat2 yang diyakininya ,situasi dan kondisi tidak mendukung sehingga mereka mudah menuduh orang diluar kepercayaannya sesat dan harus disingkirkan. Bahkan saking frustasinya bahwa ia tidak yakin bisa masuk surga karena perbuatan baik yang dilakukan dapat memperoleh surga ,ia menempuh cara instan dengan bunuh diri menghancurkan orang lain dengan dalih agama seakan2 mati dijalan Allah.
Tetapi sebagian orang lagi persetan dengan iman yang penting aku berbuat baik! apa makna berbuat baik? nilainya tidak lebih bukan? Apalagi kalau mentok terhadap situasi maka ia akan menyesal telah berbut baik karena tidak ada hal yang ditimba dari iman bila sedang nglokro.
Tapi iman dan kasih tanpa harapan seperti orang yang kehilangan energi,apatis dan seperti mesin yang melakukan pekerjaan hanya karena memang tugasnya. Jadi dengan iman karena penebusan kita dimampukan memiliki kerajaan surga walaupun dengan kalkulasi matematik perbuatan baik kita kurang,dengan harapan kita dimampukan untuk terus menerus berbuat baik dan meningkatkannya dengan kasih kita menjadi perpanjangan tangan Allah karena Allah adalah KASIH.