KERUDUNG / MANTILA
Saya berani menulis ini karena 2 hal:
1. Melihat komentar dari saudara kita non kristiani, ketika melihat umat KOS (Kenisah orthodok Syiria) wanitanya memakai kerudung, mereka menuduh bahwa “hati2 ada musang berbulu domba yang ingin memakai cara berpakaiannya, agar umat kristen dapat memurtadkan umat mereka”.bahkan ketika melihat umat orhodok, yahudi juga kebiasaan/tradisi wanita katolik sebelum konsili vatikan II memakai kerudung mereka menanyakan dasar hukumnya karena dianggap meniru tradisi mereka.
2. Banyaknya posting atau komen di fb yang prihatin atas umat tidak hanya dalam bersikap kurang pantas ketika ekaristi tetapi juga cara berpakaian dan tidak sedikit juga umat yang merindukan misa tridentine yang salah satunya punya tradisi bahwa wanita memakai mantila/ Kerudung ketika ikut misa, karena dapat meminimalisasi cara berpakaian yang seronok.
Maka di bawah ini dasar2 Alkitbiah dari mengapa wanita memakai mantila ketika mengikuti misa.Atau sebagai rujukan bagi yang berminat memakai mantila ketika mengikuti misa.
• I Korintus 11:5 Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.(ingat tradisi Yahudi mencukur rambut bagi wanita adalah kehinaan)
• “Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa kepada Tuhan dengan kepala yang tidak bertudung?” (1 Kor 11:13)
• “Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat” (1 Kor 11:10)
• Tradisi Kerudung telah dikenal oleh bangsa Israel sebagai bagian dari kebiasaan pakaian perempuan-perempuan mereka.lihat ayat berikut : TUHAN berfirman: Oleh karena wanita Sion telah menjadi sombong dan telah berjalan dengan jenjang leher dan dengan main mata, berjalan dengan dibuat-buat langkahnya dan gemerencing dengan giring-giring kakinya, maka Tuhan akan membuat batu kepala wanita Sion penuh kudis dan TUHAN akan mencukur rambut sebelah dahi mereka. Pada waktu itu Tuhan akan menjauhkan segala perhiasan mereka: gelang-gelang kaki, jamang-jamang dan bulan-bulanan; perhiasan-perhiasan telinga, pontoh-pontoh dan kerudung-kerudung; perhiasan-perhiasan kepala, gelang-gelang rantai kaki, tali-tali pinggang, tempat-tempat wewangian dan jimat-jimat; cincin meterai dan anting-anting hidung; pakaian-pakaian pesta, jubah-jubah, selendang-selendang dan pundi-pundi; cermin-cermin, baju-baju dalam dari kain lenan, ikat-ikat kepala dan baju-baju luar. (Yesaya 3:16-23)
• Dari Tradisi Gereja :
1. St Tertulian di dalam risalahnya "On The Veiling Of Virgins" menulis: "Wanita muda hendaklah engkau mengenakan kerudung saat ber-ada di jalan, demikian pula hendaknya engkau mengenakan di dalam gereja, mengenakannya saat berada di antara orang asing dan mengenakannya juga saat berada di antara saudara laki-lakimu."
2. Kenyataan sampai sebelum konsili vatikan II, wanita bila ke gereja memakai mantila.Bahkan wanita2 orthodok dan katolik timur masih menggunakannya sampai sekarang.
• Yang jadi masalah sekarang kita harus tunduk pada Gereja , bahwa berkerudung bukanlah hal mutlak, artinya jangan menjadi batu sandungan bagi yang tidak berkerudung, bahwa seakan2 kita sah mengikuti misa bila bermantila(maaf seperti iman tetangga), lalu apakah Gereja tidak menaati Alkitab dalam hal ini? saya katakana tidak! Karena pertimbangan budaya2 di luar budaya yahudi dan timur tengah, apalagi ketika kekatolikan sudah ada dimana-mana maka Gereja menetapkan bahwa berkerudung/ mantila bukan suatu keharusan.ingat ayat ini: “Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Tuhan. Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Tuhan; mereka tunduk kepada suaminya” (1 Petrus 3:3-5).
Tapi bila dengan kerelaan dan keikhlasan seorang wanita ke gereja memakai kerudung atau mantila adalah suatu keutamaan , sekaligus sebagai pembelajaran umat seberang yang senang mengklaim segala sesuatu adalah tradisinya.(bukankah itu tradisi kita yang diaopsinya? Ingat kita ada sebelum dia ada)
Ada sedikit pengalaman pembicaraan saya dengan tetangga saya di desa.
Dahulu ketika orang seagama saya ke tempat ibadah hanya memakai pakaian seadanya bila mau beribadah (karena keadaan ekonomi waktu itu)dan saya melihat orang2 katolik kalau ke Gereja berpakaian bagus , sopan, memakai alas kaki yang bagus(sepatu), saya salut! Memang harus begitulah kalau menghadap Tuhan.bukankah kita tidak pantas kalau berpakaian seadanya bila menghadap pak Lurah? Apalagi menghadap Allah. Tetapi sekarang terbalik! Umat seagama saya kalau berpakaian bagus2 dan sopan kalau beribadah tetapi saya sekarang melihat orang katolik kalau ke gereja seperti penyanyi dangdut kampungan, bahkan yang laki2 sudah dewasa hanya memakai kaos oblong, sandal dan celana pendek! Bagus dan mahal sih itu, aku tau, tapi….(dia tidak melanjutkannya). Dan sayapun diam seribu bahasa karena memang itu yang dia lihat dan tidak bisa saya sangkal. Ternyata banyak batu sandungan orang lain terhadap iman kita sedikit banyak karena kita tidak bisa menempatkan diri. Coba bayangkan anda lali- di gereja dan depan anda orang pakai you can see, apalagi tali BRAnya memang model yang diperlihatkan dan ketika dia membungkuk maaf celana dalamnya kelihatan.kalau anda beriman sungguh pasti anda merasakan bahwa iman anda dilecehkan.
Bagi yang mau mencoba menghayati pakai mantila hindarkan kesombongan pribadi yaitu tidak boleh ada perasaan seakan2 yg tidak bermantila lebih rendah keimanannya. Ini bukan untuk menjadikan sumber berdebatan karena seseorang termasuk wanita adalah orang bebas karena sudah di tebus Kristus dengan darahnya, jadi setiap orang bebas menentukan pilihannya selama pilihan itu tidak bertentangan dengan ajaran Gereja Semesta dan tidak menggangu kepentingan orang lain.
Deus Providebit.
Bagi yang ingin berminat beli mantila
silahkan hub. "Angeline Mantila" ( WA/Line : 087832893160 atau bb : D2DFD53C )
1 komentar:
Tidak banyak lagi perempuan yang memakai mantilla ke gereja.
Posting Komentar