Jumat, 30 Januari 2009

IMLEK DAN REFLEKSI KEIMANAN KITA



Imlek baru saja berlalu, pernak pernik imlek masih terpasang, kue atau sajian imlek mungkin belum habis bahkan angpau mungkin belum dihitung. Saudara kita yang merayakan imlek memang wajib bersyukur disamping sudah menjadi libur nasional setelah perjuangan bertahun-tahun, juga Gereja (dalam hal ini Gereja Katolik) membuka kran lebar-lebar untuk perayaan imlek dengan mengadakan misa imlek terutama di gereja-gereja paroki. Oleh sebab itu hendaknya dijadikan bahan refleksi bagi orang yang merayakan imlek terutama yang menganut Katolik. Dengan cara merefleksikan kembali sejauh mana menyelaraskan hal -hal yang berbau imlek dengan ajaran Gereja.

1.Masih banyak orang yang mengaku beragama katolik saat imlek justru pergi ke Klenteng untuk berdoa pada dewa-dewa disana,padahal seluruh anggota keluarga inti sudah katolik disamping Gereja juga sudah dengan tulus ikhlas bersedia mengadakan misa imlek inikah yang banyak terjadi. Bukankah ini justru menodai keduanya? pihak gereja dan klenteng? Kalau masih dalam partisipasi budaya memang tidak masalah tetapi kalau sudah ritus ini yang harus diluruskan (PR untuk Gereja terutama Hirarkhi untuk memberi aturan yang jelas, kalau perlu dengan surat gembala) ,sehingga Gereja tidak dimanfaatkan oleh mereka yang pura-pura katolik supaya anaknya mudah masuk sekolah katolik favorit misalnya,padahal hatinya tidak pernah katolik.

2.Memaknai nilai imlek dengan nilai kristiani . Misal pemberian angpau tidak sekedar dari yang lebih tua ke yang muda,yang bekerja ke yang belum bekerja ,yang menikah ke yang belum menikah (maaf kalau salah) ,tetapi hendaknya dari yang mampu ke yang tidak mampu terutama yang terpinggirkan dan ini kalau bisa tidak hanya waktu imlek saja.Kumpul keluarga dan menyambung silahturahmi tetap dipertahankan (sehingga iklan di koran bahwa telah putus hubungan keluarga tidak ada lagi). Sungkem kepada orang yang lebih tua juga harus dipertahankan (walaupun sudah menganggap dirinya modern).

3.Lihatlah pernak pernik yan digunakan di rumah atau tempat usaha anda!. Sebab banyak sekali rumah orang katolik diatas ambang pintu dipasang salib tetapi disaat yang sama juga dipasang rajah atau tulisan tertentu katanya bisa membuat ini dan itu padahal kalau ditanya artinya tidak tahu, bahkan walaupun sudah katolik tidak mantap rasanya kalau tempat usahanya tidak ditaruh patung dewa uang. Kalau hanya sebagai hiasan sih masih bisa ditoleransi tapi kalau beranggapan patung tersebut yang membuat kaya atau laris? inilah masalahnya.

4.Menyelaraskan imlek denan tema natal th lalu yaitu hidup damai dengan semua orang. Mungkin ada yang merasakan diskriminasi, tapi refleksikan dulu pribadi kita masing2 apakah kita juga bersikap diskriminasi?

Hendaknya kalau sudah berketapan hati mengikuti Kristus ya hendaknya total! tidak menoleh kebelakang lagi tapi kalau ragu minta petunjuk Gereja jangan minta petunjuk perorangan yang belum tentu benar menurut Gereja. Selamat imlek , gong xi fa cai ,Tuhan memberkati, syallom!

Minggu, 25 Januari 2009

GONG XI FA CAI

Barongsai

Demam imlek sudah melanda dimana-mana baik media massa yang berlomba-lomba untuk mengupas imlek maupun pusat -pusat perbelanjaan yang menampilkan pernak pernik imlek. Tak ketinggalan umat Katolik yang merayakan imlek. Tetapi banyak umat katolik yang kalau ditanya kemana saja kalau imlek? Jawabannya mengejutkan ke Klenteng ikut sembayangan. Bukankah banyak Gereja Katolik yang menyelenggarakan misa imlek mengapa tidak datang saja bersama-sama keluarga ke gereja ikut misa imlek? Bukankah seluruh keluarga sudah katolik? Inilah PR kita semua umat katolik bahwa kita kadang kala tidak bisa memilah milah mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan. Memang ada yang berdalih bahwa walaupun berdoa didepan patung dewa dengan menyalakan hio tapi aku berdoa pada Tuhan kok!. Tapi etiskah? Berbahagialah anda yang merayakan imlek bahwa Gereja sudah demikian terbuka dengan mengadakan misa imlek tapi mengapa tak anda hargai? Lihatlah banyak gereja lain yang mengharamkan kebaktian imlek hendaknya ini buat renungan kita bersama selamat tahun baru kerbau semoga rejeki dan kesejahteraan selalu menyertai kita. GONG XI FA CAI!

FENOMENA AMERIKA DAN BUNDA MARIA


Inilah Vatikan pusat Gereja Katolik



Demam Obama Marak dimana-mana. Semua mata mengarah ke dia baik pada masa kampanye maupun lebih-lebih pelantikan dia, jutaan orang menghadiri pelantikannya, belum lagi yang melihat dengan media elektronik. Semua perubahan global berharap dari kepemimpinannya. Amerika memang merupakan dunia impian bagi banyak orang, entah suka atau tidak suka. Ratusan tahun yang lalu amerika disebut dunia baru,tidak hanya secara ekonomi tetapi juga keagamaan. Dan Allah tahu betul,menggunakan momentum tersebut,untuk gereja yang didirikan Putranya Yesus Kristus. Ketika di Eropa Gereja teraniaya dengan banyak yang keluar dari kesatuan Gerejanya, disamping pengaruhnya dipangkas habis-habisan, Allah mengutus Maria Hambanya untuk menemui seorang Indian sederhana dan memberikan Gambarnya pada sebuah mantel sederhana dari serat kaktus, di Meksiko (terkenal dengan sebutan Maria dari Guadalupe ) disamping di Kolombia Ia memberikan gambarnya di atas sebuah batu kepada seorang budak wanita Indian beserta dengan anaknya (terkenal dengan peristiwa Las Lajas), sehingga kira-kira sepuluh juta orang masuk Gereja Katolik dengan suka rela. Ini adalah peristiwa pertobatan terbesar sepanjang sejarah Gereja, sehingga mengganti jumlah yang keluar dari Gereja di Eropa . Pada abad ini juga terjadi gelombang besar perpindahan orang -orang evangelis ke pangkuan Gereja Katolik (dari th 2005 - 2008 saja sebanyak 1.314.421 orang).Dan yang lebih mengejutkan justru orang - orang petinggi di gereja evangelis. Mereka rela kehilangan matapencahariannya di gereja lamanya karena telah memperoleh pencerahan setelah mempelajari Alkitab. Jadi mereka memperoleh tentang kebenaran ajaran Gereja Katolik bukan karena diinjili atau iming -iming finansial tetapi karena setelah mempelajari Alkitab, Jadi Allah sekali lagi mengganti jumlah domba yang hilang dinegara dunia ketiga karena penginjilan orang-orang evangelis. Memang benar apa yang menjadi Sabda Yesus bahwa Ia akan menyertai Gerejanya sampai akhir jaman, Dan Ia lewat Roh Kudus dan juga doa Bundanya bekerja dengan cara yang amat mengagumkan. Ya untuk Gerejanya yang didirikan diatas batu karang /Petrus, Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik

Jumat, 09 Januari 2009

ORANG GILA DARI NASARET 2



Pada suatu kesempatan dua anak manusia duduk sambil ngobrol misalkan saja A dan B. Si A sambil berbincang-bincang menulis kata Allah di tanah dengan huruf latin dan dihapus dengan kakinya, si B diam saja tak bereaksi, kemudian ia menulis lagi dengan aksara jawa dan melakukan hal yang sama si B juga diam,kemudian si A melakukan lagi dengan suatu huruf tertentu dan si B dengan sangat marahnya mengumpat si A, bahwa si A menghina agama dan Tuhan bahkan dengan kekerasan ia menganiaya si A. Untung saja mereka satu kepercayaan sehingga masalah tak melebar kemana-mana. Si A perpendapat bahwa nama Tuhan yang ditulis dengan huruf tertentu tersebut sangat sakral sehingga tak layak bila si A menghapas nama itu dengan kakinya tetapi bila pakai huruf lain boleh karena tidak sakral. Hal tersebut sering terjadi dimasyarakat kita bahwa kita terjebak dengan simbol-simbol tertentu bahkan agama dan juga pencipta dimaknai dengan hal yang sempit mis: Allah hanya untuk kelompoknya saja sehingga kelompok lain tak berhak atas Allah tersebut, Tuhan hanya menyayangi mereka saja dan melaknat yang lain sehingga kelompok lain harus disingkirkan bahkan kalau perlu dilenyapkan dengan apapun caranya dan itu "halal "bahkan dikatakan berjalan di jalan Allah. hal inipun menjadi polemik dimana-mana. Allah dimaknai sebagai yang sangat agung , tak tersentuh , bahkan cenderung kejam (artinya umat harus menjalankan perintah agama secara saklek tak boleh salah sedikitpun bahkan cenderung manusia untuk agama bukan agama untuk manusia salah sedikit harus dihukum ,orang lain harus menghormati kalau tak menghormati babat habis , segala tingkah laku diatur sedetail-detailnya tanpa kebebasan ,harus sesuai dengan penafsiran orang tertentu) dan sebagainya. Hal ini juga dialami umat yahudi pada jaman Yesus ,bahkan Allah orang israel tidak untuk bangsa lain,bangsa lain itu kafir, nama Allah tak boleh diucapkan sembarangan bahkan mereka takut menyebut nama Allah ,saking takutnya mereka memakai ungkapan lain untuk menyebutnya. Tapi 2000 th lalu Yesus memperkenalkan bahwa Allah itu seperti bapa yang penuh kasih mengasihi umatnya siapapun dia, apapun etnisnya ,apapun kepercayaannya. Allah adalah suatu pribadi yang tidak hanya enak-enak disurga tetapi Ia ikut dalam sejarah manusia (lihat peristiwa keluaran), ia untuk semua ,tidak hanya milik golongan tertentu, Ia tidak hanya memberi perintah atau ajaran saja tetapi juga mau memberi contoh dengan mau menjadi manusia dengan segala resiko dan keterbatasan sebagai manusia bahkan nyawanya dikorbankan karena kasihnya pada manusia bahkan Rohnya dicurahkan untuk manusia. Hal itulah yang tidak bisa dipahami orang yahudi pada waktu itu bahkan masyarakat sekarang tetap sulit memahami bahwa Allah mau menjadi manusia (Allah ya di surga ngapain repot-repot menjadi manusia).Maka tak heran jika mengatakan Yesus adalah orang gila dari nasaret seperti anggapan orang yahudi pada jaman Yesus.

ORANG GILA DARI NASARET



Masyarakat kita sekarang yang terkotak-kotak terutama karena menguatknya semangat sektarian ,membuat masyarakat kita kadang-kadang gamang.Lihatlah ungkapan-ungkapan bahwa mengucapkan salam kepada yang berbeda kepercayaan adalah haram dilain pihak bilang tidak apa-apa, sehingga menjadi polemik yang tak berkesudahan. Disatu pihak orang yang sudah terbiasa mengucapkan salam atau selamat kepada yang beragama lain mulai ragu bahkan dicap kurang beragama, lalu bagaimana kita orang katolik mensikapi hal itu?. Yesus pada jaman itupun mengalami nasib yang sama bahkan mungkin lebih fanatik lagi masyarakat yahudi pada jaman itu! orang bergaul dengan pemungut cukai atau orang diluar yahudi dianggap sesat oleh ahli-ahli taurat pada waktu itu, tetapi sikap yesus jelas! Beliau bergaul dengan pemungut cukai dan sabdanya "jika kamu hanya mengucapkan salam kepada saudaramu(seiman) apalah lebihmu? bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian?" jadi kita orang katolik masalah seperti itu sudah selesai 2000 th lalu, maka tak heran kita(tapi orang lain salut) kalau Bapa Suci selalu mengucapkan selamat kepada saudara kita yang beragama lain kalau saudara kita itu merayakan hari keagamaan tertentu,dan juga di depan gereja sering ada sepanduk ucapan selamat hari raya idul fitri atau menunaikan ibadah puasa.Hebat ya Yesus! dia sudah menyelesaikan masalah ini 2000 th lalu disaat jaman sekarang orang menghabiskan tenaga untuk berdebat hal yang sama tapi tidak pernah selesai. Maka tak heran banyak orang menyebut orang gila(ungkapan untuk kekaguman) dari nasaret.

Kamis, 08 Januari 2009

WONG JOWO ILANG JOWONE, WONG CINO ILANG CINONE

Gereja haga sopia Turki ini beralih fungsi masjid kemudian menjadi museum.


Nenek moyang dulu berkata bahwa negri nusantara akan mengalami jaman kalabendu (kekacauan atau kemunduran) bila "wong jowo ilan jowone, wong cino ilang cinone" artinya bila bangsa ini kehilangan identitas diri atau kebanggaan sebagai bangsa khususnya nilai-nilai kearifan lokal dan cenderung merasa lebih barat dari orang barat atau lebih arab daripada orang arab maksudnya hanya mengadopsi nilai- nilai neatifnya dari budaya asing .Demikian juga untuk negara kita yang kata sebagian orang gonjang ganjing itu tidak terlepas dari tindak tanduk kita sebagai warga masyarakat yang notabene "tak benar" di mata Tuhan dimana kita kehilangan nilai -nilai luhur bangsa ini. Demikian juga krisis dalam Gereja katolik Indonesia dimana terjadi krisis identitas dan krisis pengkaderan terutama pada generasi muda juga karena kesalahan kita sendiri.Banyak orang tidak bangga lagi sebagai orang katolik bahkan minder bila ditanya agamanya. Sikap kemapan gereja katolik yang selama ini dirasakan,membuat gereja terlena lihat saja sekolah-sekolah rumah sakit terlena untuk meningkatkan mutu pelayanan hanya mengejar gedung megah tanpa disertai kesejahteraan pegawainya sehingga pegawai dari sekolah atau RS katolik justru tak mampu untuk menyekolahkan atau memperoleh perawatan di sekolah atau RS katolik.Kalau dulu orang-arang katolik adalah orang yang berpendidikan atau berekonomi memadai apakah sekarang masih? lihatlan Papua, NTT dan Kalbar. Gereja Katolik dalam mewartakan injil, juga terlalu jual mahal sehingga untuk membaptis orangpun seperti sebuah universitas ternama yang menjadi serbuan calon mahasiswa pura-pura tak butuh!(dengan alasan mewartakan kabar gembira tidak harus dengan membaptis banyak orang) sehingga orang yang mau menjadi katolik menjadi jengah ,mending yang sudah katolik di openi dengan spiritualitas khususnya pengetahuan agama!,wong kalau sudah dibaptis seakan-akan dibiarkan dalam pengetahuan agama. Maka tak heran seorang ketua mudika tiba-tiba meninggalkan gereja karena ditanya (lebih tepatnya dikritik) tentang ajaran gereja katolik dan tak bisa menjawab atau menjelaskan dan akhirnya kepilut pihak yang tanya. Belum lagi mahasiswa-mahasiswa yang belajar diluar kota.Dipihak lain pengkaderan mudika baru sebatas kegiatan yang sifatnya hura2 seperti Ziarah, pentas seni dsb. hal itu bukannya tidak baik tetapi harusnya diimbangi dengan pengetahuan agama yang cukup sehingga punya sifat bangga sebagai orang katolik .Pengkaderan dibidang politikpun seperti mandek bahkan organisasi2 seperti pemuda katolik, iska, pmkri,wk dsb tidak menarik dimata orang katolik.Mari kita belajar dari gereja katolik di korea, Inggris dan AS, disana umat secara periodik diberi kursus tentang ajaran gereja sehingga umat amat bangga bahwa ajaran dan tradisi katolik amat2 alkitabiah, bahkan di AS terjadi gelombang perpindahan umat evangelis ke gereja katolik yang mencapai jutaan,ini berbeda dengan dahulu sebelum umat dibekali pengetahuan agama, diserang imannya diam sehingga umat katolik banyak pindah ke protestan karena penginjilan mereka. Di Inggris hirarkhi menugaskan uskup tertentu untuk mendampingi politikus atau artis sehingga banyak politikus yang masuk gereja katolik(kasus terakhir mantan PMnya) berbeda dengan Indonesia khan? Banyak artis yang mengadakan konverensi pers bahwa ia sudah meninggalkan Kristus.Dikorea perkembangan gereja justru oleh awam,mereka sangat bangga sebagai orang katolik dan yakin benar dengan ajaran gereja sehingga mereka berusaha untuk mewartakan yang diyakininya kepada orang lain, beda dengan kitakan? Lihatlah anak katekis atau tokoh gereja justru meninggalkan gereja, kalau generasi dahulu banyak pemuda masuk katolik sekarang terbalik banyak anak muda meninggalkan gereja.Maka untuk kemajuan gereja katolik yang utama bekali dulu mereka pengetahuan agama sehingga mereka yakin dengan kebenaran imannya baru dikader ke hal yang lain.