Banyak sekali dari kita yang menganggap bahwa kalau seseorang sudah
baptis, maka seakan2 pengetahuan agama kita sudah lengkap, komplit dan
menguasai dan selesai. Maka gak perlu lagi mendalami ajaran2 iman kita
(Sebagian dengan pembenaran diri yang penting perbuatan bukan teori dan
doktrin2), padahal sejarah kekristenan justru dipenuhi suatu konsili2
yang notaben tentang teori atau doktrin, sebab dengan dasar itulah
Gereja bergerak. Bila dasarnya salah maka lenyaplah Gereja sebagai tiang penopang kebenaran.
Maka keadaan inilah yang sedikit banyak membuat orang mengalami
kebosanan dalam beriman , hambar dan kering karena melakukan hanya
karena kewajiban dan rutinitas tanpa pemaknaan yang mendalam.maka
peluang ini di ketahui benar oleh para penyesat yang mencari domba2 yang
baru kering dan haus serta kelaparan iman. (Maka tepat bahwa banyak
orang katolik yang menjadi ayam yang kelaparan dilumbung padi). Belajar
itu sepanjang hayat, kalau Gereja ini sudah berjalan 2000 th tidak
mungkin penghayatan iman Gereja bisa dipelajari hanya dalam 52
pertemuan.
Baptis bukan menjadikan kita selesai belajar tetapi
harusnya menjadi awal kita belajar, belajar dengan motivasi, pikiran dan
cara pandang baru. Yaitu cara pandang yang dipenuhi Roh Kudus, cara
pandang sebagai Anak-anak Allah, cara pandang sebagai anak-anak terang.
Yahweh Tibi Benedictas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar