Simbok
Suatu saat pada waktu liburan, saya bersama keluarga mengikuti misa di
gereja stasiku dulu waktu masih muda. Dan diantara sekian banyak orang
,saya sempat melihat seorang ibu yang tidak saya kenal (umat satu stasi
biasa saling mengenal karena orang desa biasa saling mengenal ).Ketika
pulang saya bertanya pada mertua. Siapakah ibu yang duduk didekat kita?
Kok rasa2nya saya belum mengenalnya? Dan bapak mertuapun bercerita bahwa
si ibu tadi dari suatu desa di kecamatan saya. Beliau
dahulu kerja di kota disuatu keluarga katolik. Melihat begitu
mempesonanya hidup beriman majikannya, diapun memberanikan diri ingin
menjadi katolik. Majikannya sempat ragu, bagaimana kalau nanti
pembantunya menjadi katolik? Kalau misa pasti rumah kosong gak ada yang
menjaga, pekerjaannya terbengkalai dsb. Tetapi majikannya akhirnya sadar
bahwa kalau hanya menghitung sesuatu yang duniawi pasti dia tidak rela,
tetapi pasti Allah punya rencana yang lebih indah dari semua itu demi
memenangkan keselamatan jiwa.Dan keluarga itupun membimbing si ibu tadi
sampai menjadi katolik dengan diterimanya sakaramen baptis. Dan ibu itu
sekarang sudah tidak bekerja lagi di kota. Dia satu2nya yang katolik
didesa itu. kalau mengikuti misa dia harus ngojek dengan biaya yang
tidak sedikit bagi kantongnya. Atau kalau ada saudaranya yang tidak
sibuk dia minta diantar oleh saudaranya.bahkan sekarang dia sudah mulai
mengajak keponakan2nya pergi ke Gereja.Bukannya tidak mungkin Allah akan
menggunakannya untuk “Memperluas Kerajaan Allah” di desanya. Allah
selalu menggunakan orang2 sederhana untuk terlaksananya kehendakNya.
Jika kita sedikit saja mau membuka diri agar Allah menggunakan kita
untuk maksud tujuanNya, semua itu bukanlah sesuatu yang mustahil.
Deo Gratias!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar