Rabu, 21 Januari 2015

Simbok

                                                                      Simbok

Suatu saat pada waktu liburan, saya bersama keluarga mengikuti misa di gereja stasiku dulu waktu masih muda. Dan diantara sekian banyak orang ,saya sempat melihat seorang ibu yang tidak saya kenal (umat satu stasi biasa saling mengenal karena orang desa biasa saling mengenal ).Ketika pulang saya bertanya pada mertua. Siapakah ibu yang duduk didekat kita? Kok rasa2nya saya belum mengenalnya? Dan bapak mertuapun bercerita bahwa si ibu tadi dari suatu desa di kecamatan saya. Beliau dahulu kerja di kota disuatu keluarga katolik. Melihat begitu mempesonanya hidup beriman majikannya, diapun memberanikan diri ingin menjadi katolik. Majikannya sempat ragu, bagaimana kalau nanti pembantunya menjadi katolik? Kalau misa pasti rumah kosong gak ada yang menjaga, pekerjaannya terbengkalai dsb. Tetapi majikannya akhirnya sadar bahwa kalau hanya menghitung sesuatu yang duniawi pasti dia tidak rela, tetapi pasti Allah punya rencana yang lebih indah dari semua itu demi memenangkan keselamatan jiwa.Dan keluarga itupun membimbing si ibu tadi sampai menjadi katolik dengan diterimanya sakaramen baptis. Dan ibu itu sekarang sudah tidak bekerja lagi di kota. Dia satu2nya yang katolik didesa itu. kalau mengikuti misa dia harus ngojek dengan biaya yang tidak sedikit bagi kantongnya. Atau kalau ada saudaranya yang tidak sibuk dia minta diantar oleh saudaranya.bahkan sekarang dia sudah mulai mengajak keponakan2nya pergi ke Gereja.Bukannya tidak mungkin Allah akan menggunakannya untuk “Memperluas Kerajaan Allah” di desanya. Allah selalu menggunakan orang2 sederhana untuk terlaksananya kehendakNya. Jika kita sedikit saja mau membuka diri agar Allah menggunakan kita untuk maksud tujuanNya, semua itu bukanlah sesuatu yang mustahil.
Deo Gratias!

Tidak ada komentar: