Rabu, 21 Januari 2015

Menghafal Sabda Allah

Menghafal Sabda Allah






Pada suatu kesempatan pertemuan lingkungan, ada seorang umat yang menyarankan untuk menghimpun tulisan2 yang saya buat sehingga dapat dibukukan, demikian juga teman di fb yang menyarankan hal yang sama.Maka saya pun menjawab: wah sudah banyak yang entah dimana pak. Tapi bukan disini masalahnya ,aku justru langsung teringat akan postingan seorang mantan katolik yang dengan bangganya bertanya,” Hai teman2 kristen , ada yang hapal seluruh ayat2 di Alkitab gak? Pasti tidak ada yang berani jawab, beda diagamaku yang baru, kami banyak yang hafal seluruh Sabda Allah, bahkan anak umur 5 th saja ada yang hafal.”.Saya membaca sambil tertawa dalam hati mengapa?

Kalau saya sendiri saja tidak hafal dengan yang saya ucapkan, bagaimana mungkin saya sebagai ciptaan hafal apa yang difirmankan Penciptaku? Kalau saya hafal pasti ada 2 hal:
1. Dia bukan lagi Pencipta
2.atau yang saya hafal pasti bukan Sabda Penciptaku.

Maka Dalam Gereja Katolik Kitab suci bukan satu2nya sumber mengapa?

1. Karena Allah adalah Allah yang Hidup, maka membatasi Sabda Allah dalam sebuah Buku sama saja membuat Allah menjadi bisu.Karena setelah kanon maka apapun yang disabdakan Allah pasti akan dicerca atau tidak lagi didengar.
2.Sejarah umat beriman membuktikan bahwa Allah bersabda sepanjang jaman.sebab kalau konsep sabda Allah final dalam satu buku pasti yang ada hanya 2 loh batu saja. Tapi nyatanya setelah jaman Musa Allah tetap berfirman lewat nabi2Nya.
3.Agar Sabda Allah tidak dibatasi oleh kita ,Gereja Katolik percaya Bahwa Allah tetap berfirman lewat GerejaNya (dengan terang Roh Kudus), dalam bentuk kuasa mengajar Gereja dan tradisi2 sucinya.
4.Maka kalau kekristenan hanya menyandarkan bahwa Alkitab satu2nya sumber justru tidak Alkitabiah.Bukankah peristiwa perselisihan tentang sunat jaman para rasul membuktikan hal itu.? Kalau menurut konsep Alkitabiah pasti para Rasul tidak berani member rekomendasi bahwa orang menjadi Kristen tidak wajib sunat.

mengkin itu sedikit yang bias saya tuliskan agar saudara2ku tidak galau kalau ada postingan2 propaganda yang dapat melemahkan iman kita.
Deo Gratias..

Tidak ada komentar: