Hampir setengah dari sejarah Kekristenan direpotkan dengan ajaran2
bidaah, mulai jaman para Rasul sampai abad modern ini. Untuk membedakan
gereja para bidaah dan Gereja yang benar, para bapa memberi istilah pada
Gereja yang benar adalah dengan nama Gereja Katolik yaitu Gereja dalam
persekutuan dengan para uskup(ajaran para rasul), maka istilah “katolik”
sudah ada sejak mula gereja berdiri(dalam alkitab berbahasa yunani
istillah ini ada), maka gereja2 orthodok tertentu menggunakan katolikos
untuk pemimpin mereka, dalam pengertian pemimpin dari Gereja yang
benar.bidaah juga hampir memporakporandakan Gereja. maka setiap muncul
bidaah, Gereja menggelar konsili mengapa? karena Gereja harus menjadi
penopang kebenaran karena jika Gereja diam maka itu merupakan sebuah
kesalahan fatal karena Gereja sebagai pemegang kunci kkerajaan surge dan
penjaga deposit iman yang benar berkewajiban membawa domba2nya pada
jalan yang benar..masalah orang mau mengikuti ajaran yang benar dari
gereja katolik atau tidak itu sudah urusan pribadi, mungkin beda dengan
sekte2 yang mengikuti selera umat atau pemimpinnya agar tidak
ditinggalkan umat atau untuk menarik sebanyak mungkin umat. Tapi di
Gereja katolik justru sebaliknya,maka pernah ada seorang Paus yang
mengatakan: jika seandainya semua orang katolik murtad ,Gereja katolik
tidak akan kompromi dengan mengubah ajarannya. saya dahulu juga
dininabobokan bahwa hal2 relegius dengan pengertian itu adalah masalah
pribadi dan pembenaran diri bahwa katolik ajarannya kan kasih sehingga
saya diam ketika orang luar mempropagandakan bahwa ajaran katolik salah
sehingga tiba saat saya melihat satu persatu saudara seiman keluar dari
Gereja, tapi saya sadar bahwa sikap itu adalah tidak benar.sekian puluh
orang yg saya kenal yang keluar dari Gereja berawal dari paham
relativisme (paham bahwa semua agama sama) sedikit saja yang keluar
Gereja karena ancaman pihak lain. maka ketika seseorang penganut paham
ini sedikit saja mendapat keuntungan dari luar saat itu juga mereka
keluar Gereja dengan alasan pembenaran bahwa semua agama sama.Untuk apa
para pendahulu kita rela mengorbankan harta keluarga dan jiwa untuk
kebenaran jika semua agama dan gereja sama? bukankah sebelum Kristus
datang kedunia juga ada orang baik?.
Jika ada orang katolik secara
pribadi atau Gereja secara resmi mendeklarasikan suatu ajaran salah dan
ajaran Gereja Katolik benar ( disertai dasar biblis)pasti ada sebagian
orang yang marah dan kecewa. Mereka dapat dikategorikan 3 macam:
1. Orang di luar Gereja Katolik
Yang dimaksud adalah orang yang merasa kesempatannya terhambat untuk
menarik sebanyak mungkin orang katolik mengikuti ajarannya. Karena
semakin banyak orang katolik yang mengetahui kebenaran semakin kecil
peluangnya (ingat anggota Gereja Katolik adalah aset untuk calon2
dombanya).langkah pertama mereka adalah menanamkan paham relativisme
pada orang katolik dan paham kasih yang dimanipulasi, nah setelah orang
katolik mengikuti paham ini kesempatan dia membawa si katolik ke
komunitasnya lebih mudah.Pernah suatu saat saya bertemu dengan orang2
ini, mereka pertama2 mengatakan, kita kan mengimani Yesus yang sama jadi
kita bisa bersekutu dan berdoa bersama2 karena kita bersaudara dan
ajaran kita adalah kasih, kita tidak boleh fanatic terhadap agama kita
kita hanya boleh fanatic pada Tuhan kita.Dan ujung2nya mengajak saya
untuk beribadah di gerejanya dengan aneka kegiatan2 yang sangat2
menarik.
2. Mantan katolik
Yang dimaksud disini adalah mantan
katolik yang dulu keluar dari Gereja karena mengganggap ajaran Gereja
katolik sesat, maka setelah tahu yang sebaliknya dia tidak kembali ke
pangkuan Gereja tapi justru marah karena kecewa atau mau kembali
kepangkuan Gereja tapi malu atau tidak mau melepas sesuatu kenyamana
yang sekarang ini diperolehnya.
3. Orang katolik sendiri.
Yang
dimaksud disini adalah orang2 yang selama ini telah melaksanakan paham
relativisme, yaitu yang mengijinkan salah satu orang terdekatnya
meninggalkan Gereja. Entah anak, pasangannya atau yang lain. Maka jika
ada orang yang mengungkapkan kebenaran mereka merasa tertampar.Pernah
saya dicela ketika posting kebenaran Gereja Katolik, Dia mencela bahwa
teori2 keagamaan gak penting yang penting adalah perbuatan, iman gak
usah dipamer2kan.Bukankah konsili2 berlarut2 karena juga konsep
kebenaran? Sebab kalau konsep atau ajarannya sudah salah sangat2
berbahaya bagi umat.Saya lebih menghargai seorang penjahat yang
mengajarkan kebenaran dari pada orang benar yang mengajarkan kesalahan,
atau diam ketika terjadi ketidak benaran.Iman harus
dipertanggungjawabkan di hadapan Allah dan dihadapan manusia baik lewat
perbuatan maupun kata2. Deo Gratias.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar