Rabu, 21 Januari 2015

Teman Kuliah

suatu saat teman kuliah yang duduk disebelahku bertanya : mengapa kamu masuk katolik? apakah di beri supermi?. Sebuah pertanyaan yang puluhan kali saya dengar. sayapun tersenyum dan berkata :Mengapa kamu negatif memandang perjalanan iman seseorang? saya menjadi katolik bukan perkara yang mudah, saya belajar agama 1 th dengan berjalan kaki 3,5 KM dari rumah, belum kalau ke Gereja 4,5 km dari rumah.setelah itu dites, kalau gak lulus pelajaran lagi.kalau hanya supermi aku rela melepas iman yang dianut mayoritas orang (dengan segala kenyamanannya)dengan supermi terlalu naif bagiku. tapi sampai sekarang aku tidak bisa menjawab mengapa ada tarikan yang kuat dan sukacita yang besar untuk menjadi katolik.bagiku itu panggilan sebab menjadi katolik pertama-tama adalah panggilan Allah bukan pilihan. bagiku itu sebuah hidayah (yang mungkin bagimu sesat). tapi yang jelas aku mendapat jaminan keselamatan yang jelas pada Gereja katolik.Surga bukan sesuatu yang samar-samar.Mengapa samar2 karena ada juga suatu kepercayaan dimana pemimpinnya sendiri tidak yakin masuk surga.Temanku terdiam dan tidak pernah bertanya lagi. hubungan kami biasa saja tetapi sejak itu dia tidak pernah menyindir2 lagi imanku. moga2 ada perenungan yang dalam padanya sehingga suatu saat nanti dia juga dapat hidayah yaitu dipilih Allah menjadi anakNya .Amin.

Tidak ada komentar: