Rabu, 21 Januari 2015

Tuhan Kasianilah Kami

Tuhan kasihanilah kami.(sepenggal bagian ekaristi Gereja Katolik)
Bacaan Injil : Luk 18:9-14
18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
Ayat ini merupakan dasar Alkitabiah dari misa pada bagian Tuhan Kasihanilah Kami.Ayat ini benar benar dihayati pada bapa Gereja sebagai sebuah doa yang sangat baik.Misa kita itu dalam bahasa statistic menggunakan kurva normal. Lagu pembukaan (tidak dianjurkan menggunakan banyak lagu karena akan mengaburkan puncak ekaristi) untuk menandai perayaan ekaristi di mulai,dilanjutkan ‘DOA TOBAT” (agar kita layak mengikuti ekaristi , seperti sabda Yesus : apabila kamu berseteru dengan saudaramu tinggalkanlah persembahanmu dan berdamailah dahulu dengan saudaramu.) kemudian “TUHAN KASIANILAH KAMI” hal ini supaya layak kita mengikuti ekaristi dilanjutkan kita memuliakan Allah dengan “ KEMULIAAN” baru kemudian setelah itu baru doa pembukaan.
Pernah saya mengikuti perayaan natal ekumene, secara gebyar kelihatan meriah tapi saya tidak mendapati “ kurva normal “ disana. Bahkan Doa yang benar-benar diajarkan Yesuspun tidak didaraskan pada perayaan itu.(bukankah doa ini pengikat doa-doa kita agar disempurnakan dengan doa Yesus?)
Misa Ekaristi adalah Alkitab yang hidup (hampir semua kata2 diambil dari Alkitab), representasi dari ibadah surgawi seperti yang digambarkan dalam kitab Wahyu. Sayang banyak dari kita tidak menyadari dan memahaminya sehingga kita mudah terpesona dengan ibadah non gereja katolik yang sebetulnya bisa jadi justru tidak Alkitabiah
Deo Gratias!

Tidak ada komentar: