Ini sebagian dari dialog2 pribadi dengan teman-teman waktu kuliah dahulu
dalam kost diantara 22 teman kost yang berkepercayaan lain.
Suatu
saat, teman saya bertanya: Mengapa kitab sucimu ada banyak versi?
Bukankah itu menandakan bahwa kitab sucimu tidak asli, dipalsukan dan
bukan Firman Allah? Banyak kok temanmu yang sudah meninggalkan imanmu
karena tau kebenaran ini? Beda dengan kitabku kan?.
Sayapun tersenyum sambil berkata : Allah membiarkan kitab suciku banyak versi biar jelas
mana yang asli dan mana yang palsu. Bisa sih kitab yang tidak sama
dengan kanon yang diakui semua dibakar dan dimusnahkan bahkan orang yang
menyimpannya di kejar-kejar?( Sama dengan bisa saja Allah melenyapkan
iblis biar semua orang menjadi baik),tapi itu justru malah tidak bisa
dipertanggungjawabkan menurut ilmu pengetahuan dan kerahiman Allah. Kita
bisa mengatakan ini emas asli jika ketika disaat yang sama kita bisa
menunjukkan yang bukan emas kan?Bagaimana saya bisa mengatakan ini asli
tapi tidak bisa menunjukkan yang palsu?. Bukankah Allah membiarkan
gandum dan ilalang tumbuh bersama-sama, biar jelas bagi semua orang
perbedaan gandum dan ilalang.Allah tidak membutuhkan tindakan konyol
umat dengan memusnahkan kitab yang tidak asli.
Kalau menurut saya
asli dan tidaknya suatu kitab itu sabda Allah atau bukan sejauh mana
setiap janji Allah dalam kitab suci itu di tepati oleh Allah atau
tidak. Dan sampai sekarang tidak ada kitab yang mengagumkan saya
melebihi kekaguman saya pada Alkitab, mengapa? karena semua janji2 Allah
dalam perjanjian Lama ditepati secara cermat dalam perjanjian
baru.Setiap firman yang keluar dari Mulut Allah tidak akan kembali
kepadaNya dengan sia2.
Saya juga tidak pernah diajari kalau kitab
suciku asli seperti ini dengan mengatakan sampai huruf2nya tidak
berubah, karena setiap periode masa ada ejaan yang diikuti.Jadi kitab
dinamakan suci karena disitu memuat Sabda yang Illahi, bukan karena
bahasa dan huruf. Jangan2 nanti kitab suci pakai bahasa A huruf B maka
kitab suci bisa diperlakukan seenaknya sedang kalau ditulis dengan
bahasa C dan huruf D harus dengan hormat. Kalau begitu yang suci bukan
isinya tetapi hurufnya dong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar